Salah satu peran kepemimpinan adalah dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan alternatif yang ada. Peran kepemimpian dalam pengambilan keputusan adalah sangat penting, dimana dia bertanggung jawab terhadap efek yang ditimbulkan akibat pengambilan keputusan, demikian penjelasan Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Drs. Agus Ririmasse, AP., M.Si., saat memberikan kuliah Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan di Politeknik Negeri Ambon (Polnam), Senin (12/6/2023), dalam program Praktisi Mengajar  untuk mahasiswa semester 6 Prodi D4 Administrasi Bisnis Terapan, Jurusan Administrasi Niaga Polnam.

Bagi Ririmase, dalam organisasi pemerintah maupun organisasi swasta, pemimpin adalah orang yang memegang komando, dalam menggerakan organisasi, namun pada sisi lain pemimpin tidak bisa bekerja sendiri.

“Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah menunjukkan proses kegiatan seseorang dalam pemimpin, membina, membimbing, mempengaruhi dan mengontrol pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Sekkot, seorang pemimpin harus memiliki sifat kepemimpinan, meliputi: kemampuan untuk melihat organisasi secara keseluruhan; kemampuan untuk mendelegasikan wewenang; kemampuan untuk memerintahkan kesetiaan; dan kemampuan untuk membuat keputusan.

Sedangkan tentang Pengambilan Keputusan, lulusan IPDN tahun 1997 ini menjelaskan keputusan lahir dari suatu proses, dimana didalamnya terjadi diskusi yang intensif, saling tukar pikiran dan brainstorming yang mendalam dengan analisis yang tajam.

“Pengambilan keputusan memerlukan keberanian, karena setiap keputusan pasti memiliki resiko, Fungsi pengambilan keputusan sebagai strategi kepemimpinan sangat penting perannya. Keberanian pengambilan keputusan bagi organisasi berarti pemimpinnya mengetahui cara mencapaitujuan organisasi yang akan memberikan manfaat pada semua anggota organisasi,” tandasnya.

Baca jugaPolnam “Kick Off” Praktisi Mengajar 2023

Mata kuliah Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan ini menjadi bagian dari 18 mata kuliah dalam program praktisi mengajar. Sekkot Ambon sendiri adalah bagian dari 11 praktisi ahli yang akan menjalankan tugas mengajar di Polnam.

Sebagaimana diketahui, sejak tanggal 19 Mei 2023, Polnam telah melakukan Kick Off Praktisi Mengajar 2023. Dalam pelaksanaan, program ini telah berlangsung baik secara daring maupun luring.  Program Praktisi Mengajar  adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek) yang menghubungkan mahasiswa dengan Praktisi yang kompeten melalui mata kuliah kolaborasi bersama akademisi agar dapat memperoleh ilmu dan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan di dunia kerja. (Humas)