Politeknik Negeri Ambon saat ini dipercayakan oleh presiden RI sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi untuk mendorong penyiapan sumber daya manusia khususnya bagi proyek strategi nasional Blok Masela yang akan datang. Demikian pernyataan Direktur Politeknik Negeri Ambon saat melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Polnam dengan SMK Fanyoswer di kampus Polnam, Rabu (9/8/2023).

“Sesuai arahan yang kami dapat bahwa untuk penyiapan SDM di bidang Migas bagi proyek Blok Masela, memang lebih diutamakan mereka yang tinggal dan sekolah Maluku. Oleh karena itu, Polnam merasa bertanggung jawab untuk bersama-sama dengan lembaga pendidikan vokasi lainnya, salah satunya Prodi Migas SMK Fanyoswer, untuk menyediakan SDM yang unggul di bidang Migas”, ujar Direktur Polnam.

Baginya, perjanjian kerjasama ini menjadi sebuah langkah baik untuk tujuan besar yang ada di depan. Salah satunya adalah penyiapan dan pengembangan kurikulum di bidang Migas. Kurikulum yang akan dikembangkan itu harus sesuai dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Sebab itu adalah hakekat dari sebuah kurikulum bagi pendidikan vokasi, yang di dalamnya ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Selain tentang kurikulum, Politeknik Negeri Ambon siap menjadi mentor bagi penguatan kapasitas SDM guru di SMK Fanyoswer. Para guru dari SMK Fanyoswer bisa melakukan pelatihan di Polnam terkait dengan laboratorium yang kita miliki, atau juga nanti dosen Polnam yang memiliki latar belakang migas bisa menjadi guru tamu di sana”, tutur Direktur.

Menurut Direktur, dari perjanjian kerjasama ini pula Polnam akan menjadi tempat bagi peningkatan kompetensi siswa SMK Fanyoswer, baik melalui skema praktek maupun juga dengan skema lainnya yang sesuai.

Sementara itu kepala SMK Fanyoswer, Malfina Soch, mengungkapkan kebanggaannya atas terlaksananya perjanjian kerjasama saat ini. Menurutnya, momentum ini menjadi suatu titik untuk tanggung jawab pengembangan SDM anak-anak Maluku yang saat ini sedang menimba ilmu di SMK Fanyoswer.

“Perjanjian kerjasama ini menjadi doa dan kerja kita untuk mengembangkan SDM unggul di bidang migas dalam menjawab kebutuhan pasar kerja, khususnya bagi pengembangan blok Masela dan atau dunia industri lainnya”, ujar Soch.

Dalam penuturannya, SMK Fanyoswer yang berdiri sejak 2013 lalu, Lulusan SMK Fanyoswer ada yang berkuliah di Polnam dan tidak sedikit pula lulusan prodi migas yang sudah bekerja di beberapa perusahaan nasional tanah air maupun di luar negeri.

Turut hadir dalam penandatanganan perjanjian kerjasama ini juga kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Insun Sangadji. Menurut Sangadji, perjanjian kerjasama merupakan sesuatu yang diharapkan oleh pemerintah antara SMK dan Politeknik sebagai penyelenggara pendidikan vokasi yang berbasis pada ketrampilan dan keahlian.

“Saya selalu menghimbau agar semua sekolah khususnya SMK harus memiliki kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan perguruan tinggi khususnya politeknik sebagai sesama penyelenggara pendidikan vokasi”, kata Sangadji.

Baginya, kerjasama ini sangat penting untuk memacu lembaga pendidikan vokasi mempersiapkan SDM Maluku untuk bisa bekerja di mana saja baik di dalam atau luar negeri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

(Humas)