Proyek Blok Masela merupakan salah satu Proyek Strategi Nasional berupa lapangan Minyak dan Gas terbesar di Indonesia yang berada di provinsi Maluku. Sejak pertama kali  diketahui pada 2000, Blok Masela memiliki potensi cadangan gas yang sangat besar, mencapai 10,73 triliun kaki kubik (Tcf). Potensi ini diklaim oleh pemerintah sebagai lapangan gas abadi yang tidak akan habis selama 70 tahun ke depan. Salah satu tantangan untuk mengelola cadangan gas abadi ini juga adalah Sumber Daya Manusia (SDM).

“Sejak tahun 2016, pada saat momentum peresmian Jembatan Merah Putih di Kota Ambon, presiden Joko Widodo telah menginstrusikan untuk segera membuka program studi  Migas di Kota Ambon. Salah satu perguruan tinggi yang disebutkan saat itu adalah Politeknik Negeri Ambon (Polnam)”, demikian disampaikan Direktur Polnam, Dady Mairuhu, pada acara Pembukaan  Sertifikasi K3, Pelatihan IoT dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Plastik, Rabu (17/5/2023) di Ambon.

Menurut Direktur, Intruksi presiden tersebut adalah dalam rangka mempersiapkan SDM terkait dengan pengelolaan Blok Masela. Kemudian Politeknik Negeri Ambon diberikan mandat oleh Kementerian Pendidikan Nasional untuk segera menjalankan prgram studi Teknik Produksi Migas di tahun 2017 dan 2 program studi lain yaitu Teknologi Rekayasa Sistem Mekanikal Migas dan Teknologi Sistem Rekayasa Kelistrikan Migas di tahun 2018.

“Problem kami saat itu adalah terkait dengan SDM pengajar di internal Polnam. Karena ini merupakan prodi baru dimana selama ini Polnam belum memiliki tenaga dosen yang memiliki basic ilmu di bidang migas. Namun demikian, berkat bantuan dari PEM Akamigas Cepu, beberapa tenaga pengajar bisa mengisi proses perkuliahan, sambil kami mempersiapkan tenaga pengajar internal Polnam untuk mengikuti studi lanjut di bidang Migas”, ungkap Direktur.

Dari semua proses perkuliahan di Polnam untuk 3 prodi di bidang Migas, Direktur mengatakan bahwa lulusan Polnam sudah sangat bisa untuk menjawab tantangan SDM dalam pengelolaan Blok Masela. Hal ini tidak telepas dari legacy yang telah diletakkan oleh PEM Akamigas Cepu di Politeknik Negeri Ambon.

Direktur juga memberikan apresiasi kepada Mercy Barends selaku anggota DPR RI daerah pemilihan Maluku karena kiprahnya sebagai wakil rakyat yang konsern dengan energi turut serta membantu Polnam dalam pengembangan program studi Teknik Produksi Migas dan 2 program studi migas lainnya.

Senada dengan Direktur Polnam, Direktur PEM Akamigas Cepu, Erdila Indriati menyampaikan bahwa untuk menyiapkan SDM yang unggul di bidang Migas maka mahasiswa perlu dilatih dan  dibekali dengan sertifikat kompetensi sebagai salah satu bukti bahwa mereka telah siap bersaing di dunia industri.

“Sejak tanggal 15 Mei 2023, kami dari PEM Akamigas Cepu telah memberikan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di bidang Migas kepada 98 mahasiswa Politeknik Negeri Ambon dan 2 orang pegawai Pertamina Wayame. Pelatihan K3 tersebut merupakan program Pengabdian Masyarakat dari kami di Polnam”, ungkap Erdila.

Selain pelatihan dan sertifikasi K3 di bidang Migas, menurut Erdila, pengabdian masyarakat yang dilakukan di kota Ambon sampai tanggal 24 Mei ini juga mencakup Mitigasi Kebocoran Tabung Gas Berbasis Teknologi Internet dan  Penyelesaian Masalah Sampah yang akan diubah menjadi bahan bakar, bagi masyarakat umum, mahasiswa dan pemerintah.

Kegiatan Sertifikasi K3, Pelatihan IoT dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Plastik turut dihadiri oleh Mercy Barends, anggota DPR RI daerah pemilihan Maluku, Pemerintah Kota Ambon, Pejabat Polnam, Mahasiswa dan mitra Polnam. (Humas)