Sejumlah Dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon yang tergabung sebagai Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melaksanakan Pengabdian kepada Jemaat GPM Halong, kota Ambon, Senin (18/3/2024). Tim yang terdiri atas Alvian Sapulette sebagai ketua dan anggotanya Andrei Sahulteru, Harold Hursepuny, Febiola Matuanakotta, Grace Frediksz, Jessy Hahury, Joint Luturmas dan Marie Tahalele memberikan materi tentang Mengolah Ekonomi Keluarga dalam Konsep Ugahari.

Alvian Sapulette dalam pemaparannya menyampaikan kehadiran tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Ambon memberikan materi tentang “mengolah ekonomi keluarga dalam konsep ugahari” kepada orang tua bersama anak-anak sebagai calon sidi baru dimaksud meberikan pencerahan tentang konsep ugahari yang GPM wartakan dan khotbahkan. Untuk itu, lanjut Sapulette, pengabdian yang dilakukan punya tujuan yaitu mengetahui gaya hidup ugahari sebagai refleksi  keputusan memaknai kegiatan pentahbisan sidi baru dan manfaatnya yaitu dapat merefleksikan gaya hidup Yesus yang sederhana (Ugahari) dan menjadikanYesus sebagai teladan dalam keseharian hidup.

“Dalam pengamatan yang kami lakukan, kecenderungan diadakannya syukur bagi acara baptis maupun sidi baru di Gereja Protestan Maluku, secara rata-rata orang tua/keluarga dapat mengeluarkan dana sebesar Rp. 20 s/d Rp. 30 juta. Syukur yang dilakukan itu berupa  pesta-pesta dengan sedemikian mewahnya, sehingga berdampak pada timbulnya kesepakatan perikatan hutang piutang”, tuturnya.

Sapulette lalu mengingatkan bahwa di bulan Maret ini, akan dselenggarakan sebuah event tahunan bagi umat gereja khususnya warga jemaat GPM, yakni Penahbisan Sidi Gereja. Hal mana, sudah menjadi sebuah kebiasaan para orang tua/keluarga yang anaknya di Sidi, untuk mengadakan acara syukuran kegiatan dimaksud, dengan menghidangkan makanan dan minuman yang cukup mewah, serta tempat perayaan yang megah.

“Kita harus ingat bahwa gereja dalam hal ini Sinode GPM telah sejak lama mencanangkan program Spiritualitas Ugahari, sebagai bentuk kepedulian gereja terhadap pola hidup warganya, untuk dapat terbebas dari jerat kemiskinan. Spiritualitas Keugaharian, sebagaimana dipahami adalah: cara menghayati dan menjalani kehidupan yang didasarkan pada etos hidup berkecukupan dan kesediaan untuk berbagi dengan orang lain, serta merupakan penolakan terhadap etos dan struktur keserakahan global”, tegasnya.

Oleh karena itu, bagi Sapulette, kehadiran tim Pengabdi Polnam sebagai upaya peningkatan kualitas hidup umat dengan memberikan pencerahan bagi Calon Sidi Baru dan orang tuanya,  untuk nantinya dapat mengembangkan pola hidup yang berkecukupan/sederhana, sehingga mengetahui pola pengelolaan penghasilannya, serta pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup warga keluarga jemaat.

Kegiatan ini disambut baik oleh Majelis Jemaat GPM Halong. Bagi mereka pihak gereja sebagai penerima mandat persidangan jemaat akan membantu orang tua Calon Sidi Baru, dalam persiapan event pentahbisan sidi baru dengan konsep ugahari.

(Humas)