Sebanyak 23 mahasiswa Politeknik Negeri Ambon dilepas untuk mengikuti program Kampus Mengajar angkatan ke-7, Jumat (23/2/2024) di kampus Polnam. Pelepasan dilakukan oleh  Ketua Satuan Pengawas Intern (SPI) Polnam , Samuel Taribuka mewakili Direktur Polnam.

Dalam arahannya, Taribuka menyampaikan bahwa Polnam sangat bangga dengan capaian yang dialami oleh ke-23 mahasiswa ini, karena mereka turut serta mempercepat tujuan pendidikan nasional dan memberikan kontribusi bagi Polnam untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini.

“Program ini juga merupakan wujud dari implementasi merdeka belajar dimana guru bukan satu-satunya sumber pengetahuan. Guru dalam fungsinya juga harus menjadi fasilitator, mediator dan sebagainya”, ujarnya.

Taribuka menjelaskan bahwa ini menjadi tantangan generasi saat ini karena proses belajar mengajar dalam bingkai kurikulum merdeka belajar yang semakin jauh berkembang, oleh karena itu melalui program kampus mengajar sangat dibutuhkan kreativitas dari setiap pesertanya dalam mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh selama ini.

Menurutnya, Kampus Mengajar adalah sebuah kesempatan baik bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan ilmu yang didapat di kampus masing-masing untuk diterapkan di sekolah sasaran. Sehingga melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 7 akan semakin banyak karya yang dihasilkan mahasiswa dan semakin meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan Indonesia.

“Implementasi merdeka belajar itu ada 3M, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi. Oleh karena itu, apa yang dilakukakn oleh 23 mahasiswa ini menjadi wujud dari partisipasi Polnam dalam mendukung tujuan pendidikan nasional”, tandasnya.

Ketua SPI Polnam ini juga menaruh harapan yang besar bagi 23 mahasiswa program Kampus Mengajar agar dalam melaksanakan kativitas Kampus Mengajar tetap menjaga almamater Politeknik Negeri Ambon.

Sementara itu, ketua jurusan Teknik Elektro Polnam, Lorry Parera berharap bahwa program ini bisa berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan mahasiswa itu sendiri maupun juga Polnam ke depan.

“Keikutsertaan dalam program Kampus Mengajar yang didominasi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ini bisa memberikan dampak bagi mereka dalam proses penyelesaian studi, namun juga menjadi salah satu penunjang untuk akreditasi Prodi maupun institusi”, tandasnya.

Winna Pormes selaku koordinator Perguruan Tinggi untuk Program Kampus Merdeka menyatakan 23 mahasiswa ini merupakan peserta angkatan ke-7 secara nasional dan menjadi angkatan ke-2 di Polnam.

“Untuk angkatan ini mengalami peningkatan, kalau angkatan ke-6 sebelumnya peserta kegiatan Kampus Merdeka hanyalah 4 orang dari Polnam, tapi tahun ini menjadi 23 orang”, ujarnya.

Menurutnya, kalau sebelumnya sekolah sasaran hanya sebatas Sekolah Dasar, tapi kali ini sampai pada tingkatan SMA/SMK.

Lebih lanjut ia katakan, para peserta ini telah mendapatkan berbagai materi pembekalan untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan yang langsung disampaikan oleh para pakar di bidangnya masing-masing.

“Berbagai pengetahuan penting sebelum penugasan telah mereka peroleh diantaranya terkait dengan Konsep Dasar dan implementasi Kurikulum Merdeka SD, SMP, dan SMK, konsep dasar pedagogi, andragogi, konsep dasar literasi dan literasi digital”, pungkasnya.

(Humas)