Politeknik Negeri Ambon menggelar Workshop Growth Mindset : Penguatan Link and Match dan Kurikulum untuk mewujudkan Teaching Factory (TEFA) dan Project Based Learning (PjBL) Kuat dan Berkelanjutan, Senin (5/8/2024) secara daring. Direktur Politeknik Negeri Ambon Dady Mairuhu dalam sambutanya menyatakan TEFA merupakan bagian dari perkembangan pembelajaran yang merupakan masa depan politeknik sebagai PT Vokasi.

” Selama 2 tahun berturut-turut, 2023 dan 2024, tercatat ada 2 prodi yaitu Teknik Informatika dan Akuntansi yang mendapat Hibah Program Competetive Fund untuk pengembangan TEFA. Hal ini merupakan amanat yang harus digunakan dengan baik”, ujar Direktur.

Lebih lanjut ia katakan, TEFA ini adalah salah satu bentuk/pendekatan pembelajaran yang dapat kita gunakan untuk mengimplementasikan Project Based Learning tersebut. TEFA akan menjadi pendekatan yang kita terapkan untuk meningkatkan penguasaan skill baik itu hardskill
maupun softskill lulusan kita.

“Saya optimis bahwa bukan hanya 2 prodi, tetapi ke depan akan ada prodi-prodi yang lain ada untuk mengimplementasikan proses TEFA”,  tegasnya.

Dalam workshop kali ini, Polnam menghadirkan Wikan Sakarinto, Direktur Akademi Inovasi Indonesia Salatiga yang juga merupakan mantan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi sebagi narasumbernya.

Wikan menyampaikan menanggapi pemenuhan kebutuhan industri yang terus berkembang, link and match dan kurikulum untuk mewujudkan TEFA dan PjBL kuat dan berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan vokasi.

“Salah satunya melalui sinkronisasi kurikulum dan materi pengajaran di kampus sesuai dengan kebutuhan industry. Selain itu “cara belajar terbaik: siswa harus mengalami dunia nyata”, pungkasnya.

(Humas)