Humas, Polnam – Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ambon terus mempersiapkan diri untuk membuka Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Baru Terbarukan (EBT). Kesiapan itu salah satunya dengan melakukan Workshop Pendampingan Penyusunan Kurikulum, Selasa – Rabu (17 – 18 September 2024) di Hotel Amaris Ambon.

“Ini merupakan langkah strategis yang harus dilaksanakan. Jika Tim Kurukulum EBT bisa kerja cepat, bulan Oktober tahun ini kita sudah bisa usulkan pembukaan Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Baru Terbarukan”, kata Ketua Jurusan Teknik Elektro, Lorry Parera, singkat.

Direktur Politeknik Negeri Ambon yang diwakili Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Lenora Leuhery dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini memiliki makna yang strategis, mengingat pentingnya energi baru terbarukan sebagai bidang studi yang relevan dengan tantangan global saat ini.

“Transisi dari penggunaan energi fosil menuju energi yang lebih ramah lingkungan adalah langkah besar dalam menghadapi perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya alam, dan ketahanan energi. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, sudah menjadi tugas kita untuk berkontribusi dengan menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menjawab tantangan tersebut”, ukar Wadir 3.

Menurutnya, Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Baru Terbarukan yang akan dirancang ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu dan teknologi di bidang energi terbarukan, tetapi juga memiliki wawasan global dan kesadaran lingkungan yang tinggi.

“Semoga dengan adanya pendampingan ini, kita bisa menghasilkan kurikulum yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu mencetak lulusan yang siap berkontribusi langsung dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia dan dunia”, tandasnya.

Kegiatan yang dilakukan atas kerjasama Polnam dengan NZ-mates (New Zealand-Maluku Access to Renewable Energy Support) ini menghadirkan Dr. Ir. Era Purwanto, M.Eng dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya sebagai pematerinya.

(Humas)