Development Counsellor Keduataan Besar Selandia Baru, Mr. Kirk Yates, meresmikan laboratorium Microhydro dan Solar Lab (Fotovoltaik Surya/PV) Politeknik Negeri Ambon, Kamis (21/11/2024) di kampus Politeknik Negeri Ambon. Peresmian ini menandai kelanjutan kemitraan yang produktif antara New Zealand melalui NZMATES dan Politeknik Negeri Ambon, yang berfokus pada pengembangan solusi energi berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.

Kirk Yates, menekankan pentingnya inisiatif ini dalam memperkuat kapasitas energi terbarukan Indonesia, khususnya di daerah terpencil dan kurang terlayani seperti Maluku.

“Selandia Baru bangga mendukung tujuan energi terbarukan Indonesia, khususnya di Ambon, tempat kami melihat potensi teknologi baru untuk mengubah lanskap energi dan menyediakan solusi berkelanjutan bagi masyarakat setempat”, ujar Mr. Yates.

Menurutnya, sistem tenaga mikrohidro, yang menggunakan aliran air untuk menghasilkan listrik, merupakan solusi ideal bagi masyarakat terpencil yang akses ke jaringan listrik nasionalnya terbatas atau tidak ada sama sekali. Demikian pula, sistem fotovoltaik surya, yang mengubah sinar matahari menjadi listrik, menawarkan cara yang serbaguna dan hemat biaya untuk menyediakan energi bersih.

“Laboratorium di Politeknik Negeri Ambon akan berfungsi sebagai pusat pendidikan, yang menyediakan pelatihan langsung bagi mahasiswa, teknisi lokal, dan insinyur masa depan dalam teknologi energi terbarukan. Fasilitas canggih ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan teknis para profesional energi masa depan, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan penelitian dalam solusi energi terbarukan yang sesuai dengan konteks geografis dan sosial Indonesia yang unik”, tuturnya.

Baginya, kemitraan antara Selandia Baru dan Politeknik Negeri Ambon menggarisbawahi peran penting pendidikan vokasi dalam mendorong pertumbuhan sektor energi terbarukan. “Seiring dunia beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan, ada peningkatan permintaan akan profesional terampil yang dapat memasang, memelihara, dan berinovasi dalam lanskap energi terbarukan”. tandasnya.

Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Ambon, Noce Novi Tetelepta, menggarisbawahi pentingnya laboratorium baru bagi institusi dan masyarakat luas. “Kolaborasi dengan Selandia Baru ini merupakan tambahan yang sangat penting bagi kami, yang memberi kesempatan mahasiswa Polnam untuk belajar dari para ahli global dalam energi terbarukan dan mengembangkan keterampilan praktis yang mereka butuhkan untuk membuat dampak nyata di komunitas mereka”, kata  Tetelepta.

Menurut Tetelepta, Komitmen Selandia Baru untuk mendukung sektor energi terbarukan Indonesia mencerminkan kemitraan strategis yang lebih luas yang mencakup perdagangan, inovasi, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. Kemitraan antara Selandia Baru dan Politeknik Negeri Ambon juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan teknis di sektor energi terbarukan, khususnya di negara kepulauan Indonesia yang luas.

“Dengan laboratorium-laboratorium baru ini, Politeknik Negeri Ambon siap menjadi pemimpin regional dalam penelitian dan pendidikan energi terbarukan, yang selanjutnya memperkuat hubungan yang kuat antara Selandia Baru dan Indonesia dalam memerangi perubahan iklim. Prakarsa ini juga merupakan pengingat yang kuat bahwa pendidikan vokasi dalam pengembangan energi terbarukan akan sangat penting dalam memastikan bahwa infrastruktur energi Indonesia yang sedang berkembang dilengkapi dengan para profesional terampil yang mampu memelihara dan memajukan teknologi transformatif ini”, tuturnya.