Guru dan Dosen adalah pada zaman sekarang ini adalah sumber Inspirasi dan bukan lagi sumber informasi. Demikian penegasan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., dalam kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas PTK Menuju Politeknik Berdaya Saing Global, Jumat (26/5/2023) di Politeknik Negeri Ambon (Polnam).

“Ketika kita sekolah dulu, kita tidak akan bisa mengerti ilmu pengetahuan kalau tidak diberitahu oleh guru, karena tidak memiliki sumber pengetahuan yang lain. Perpustakaan terbatas, internet tidak ada, buku terbatas. Berbeda dengan saat ini,  dari 10 orang manusia Indonesia 7 orang adalah pengguna internet. Termasuk mahasiswa kita, yang lebih cepat mencari informasi melalui internet,” ungkap Dirjen Diksi.

Kiki menambahkan bahwa janganlah lagi ada pikiran bahwa orang lain tidak akan tahu jika sumber informasi dan pengetahuan itu tidak berasal dari Guru atau Dosen. Sebab saat ini mahasiswa kita bisa belajar dari Youtube dan media sosial lainnya sebagai sumber informasi.

Ia menegaskan, guru dan dosen tetap penting dan menjadi sentra dalam pembelajaran, tapi fungsi dan perannya berubah, bukan menjadi sumber informasi tetapi menjadi sumber inspirasi, karena guru dan dosen lebih dahulu mengalami hal-hal seperti yang dialami oleh mahasiswa saat ini.

Menurutnya walaupun perkembangan teknologi sudah kian masif, namun secanggih apapun teknologi masih tetap membutuhkan manusia. Oleh karena itu ada tanggung jawab besar dari  Guru dan Dosen untuk mempersiapkan generasi akan datang dengan bekal, karena kedepannya peran manusia itu akan berubah seiring dengan perkembangan teknologi tersebut.

“Dalam diskusi kami dengan beberapa pengembang teknologi masa depan yang sangat maju, saya bertanya apa masih dibutuhkan tenaga kerja kalau pekerjaan itu diganti dengan teknologi yang sangat maju? Mereka menjawab bahwa teknologi tidak akan pernah menggantikan manusia dengan catatan teknologi akan mengubah peran manusia. Secanggih apapun teknologi, ia tidak bisa mengembangkan atau memelihara dirinya,” Pungkas Dirjen. (Humas)